Kamis, 04 Maret 2010

Skenario Game

Sebuah konsep untuk membuat game yang akan dijadikan project dapat dimulai dengan menentukan dari tahap-tahap pembuatan game, storyboard, serta target dari pembuatan game itu sendiri. Skenario game bisa mencakup dari kesemua itu termasuk dengan menjabarkan nilai edukasi yang ada dalam game.

Untuk project game yang akan saya buat, saya akan menjelaskan mulai dari langkah awal dari tahap-tahap pembuatan game seperti penentuan tema, genre, dan lain sebagainya, sampai storyboard, kelompok umur, dan nilai edukasi. Penjabaran dari kesemua ini akan menjelaskan inti dari skenario game yang saya buat, sehingga jelas akan maksud dan arti dari pembuatan game ini.

Tema
Tema yang akan saya ambil untuk project game ini adalah LOVE, yaitu game yang menitikberatkan kepada unsur percintaan seseorang yang ada didalamnya, baik itu dari keseluruhan gameplay, sampai pengembangan dari semua level yang ada dalam game ini. Game ini sebenarnya dibuat dengan tujuan untuk mengungkapkan perasaan cinta (dalam arti yang sesungguhnya) dari seseorang (dalam hal ini pemberi rekomendasi game) kepada sang player (pemain yang memainkannya), sehingga bisa dikatakan game ini merupakan game yang memiliki arti khusus untuk sang pemberi rekomendasi game serta player yang direkomendasikan, dan bisa disebut game yang masuk dalam kategori game khusus. Walaupun demikian, game ini sebenarnya bisa dimainkan oleh semua orang/player yang sedang butuh hiburan, namun arti khusus yang ada dalam game menunjukkan bahwa jika game ini dimainkan tepat pada saat situasi dan kondisi yang menguntungkan, maka game ini dapat membuat kesuksesannya sendiri dalam memuaskan hasrat sang pemberi rekomendasi game serta player yang memainkannya.

Sebenarnya jikalau dilihat dari tema yang saya tuliskan, mungkin ada pendapat yang menyatakan bahwa game ini dibuat untuk menyatakan cinta seseorang kepada calon pasangannya, sesungguhnya ini bisa dipraktikan, namun karena definisi cinta itu luas, tidak hanya merujuk kepada calon pasangan, maka game ini akan saya buat sedemikian rupa sehingga bisa diberi kepada semua orang yang kita cintai seperti kepada orang tua, teman, maupun sahabat. Apalagi jika antara kedua orang tersebut (sang pemberi rekomendasi dan player) sedang memiliki kondisi konflik sosialisasi tertentu, game ini bisa dibuat kado spesial yang unik untuk meminta maaf.

Genre
Genre yang dipilih untuk game ini adalah Adventure, atau petualangan.

Tool
Tool atau software yang akan saya gunakan untuk membuat game ini adalah Macromedia Flash 8, namun tidak hanya Flash yang saya unggulkan dalam pembuatan game ini, untuk kasus-kasus tertentu seperti pembuatan grafis dan pengembangannya saya akan menggunakan tool lain seperti Corel Draw 12, dan Adobe Photoshop Cs 3. Untuk scripting game, saya akan memilih struktur script yang dipaket langsung oleh Flash yaitu Action Script 2.0.

Gameplay
Langkah awal dari berjalannya game akan dimulai oleh intro judul game, setelah itu akan dilanjutkan dengan perkenalkan karakter yang akan dimainkan, dan untuk kemudian karakter tersebut akan melakukan petualangan atau tantangan sampai game ini tamat.

 
Game ini terdiri dari 8 level, setiap levelnya akan ada tantangan yang menyulitkan player untuk menyelesaikan game ini, kemudian untuk 2 level sekali permainan yang dilakukan oleh karakter player akan berubah, sehingga dari 8 level itu akan ada 4 permainan yang berbeda. Contohnya pada 2 level pertama yaitu level 1 dan 2, pemain akan diberi tantangan untuk menyelesaikan permainan tangkap benda, lalu untuk level 3 dan 4, permainan akan berubah dan pemain akan diminta untuk menyelesaikan tantangan permainan puzzle, dan seterusnya.

Jika ada kegagalan dalam tantangan untuk menyelesaikan level permainan, maka jalannya game tidak akan mulai dari awal, namun akan kembali ke level yang gagal tersebut.
Disetiap akhir level, player akan diberi penghargaan dengan munculnya secret words (kata-kata rahasia) yang berisi pesan-pesan cinta untuk orang yang dicintai. Sampai game ini tamat, maka diakhir level akan diberi penghargaan khusus yaitu dengan munculnya top secret words yang berisi pengungkapan hati sang karakter game.

Grafis
Grafis yang dibuat untuk keperluan game ini adalah full kartun.

Suara
Suara pada setiap kondisi game akan berbeda, mulai dari intro, shoot, dead, level sukses, level failed, dan lain sebagainya.

Perencanaan Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan game ini akan mengikuti jadwal dari progress game, baik itu minggu pertama untuk pembuatan grafis, sampai nanti pada minggu terakhir untuk proses publikasi.

Storyboard
Storyboard adalah penggambaran umum mengenai jalannya game, game ini akan dibagi menjadi 3 bagian proses, proses pertama adalah perkenalan/opening yang ditandai dengan hadirnya intro game, serta karakter yang akan dimainkan, proses kedua yaitu tantangan/challenge yang merupakan inti dari pembuatan sebuah game, proses ini akan membuat karakter game melakukan tantangan hingga 8 level untuk menyelesaikan tugasnya sebagai ”sang pencinta”. Kemudian untuk proses terakhir yaitu penyelesaian/ending, ditandai dengan pemberian penghargaan khusus kepada player berupa top secret words.

Kelompok Umur
Jika dilihat dari tujuan pembuatan game ini yaitu untuk menyatakan cinta seseorang kepada orang yang dicintainya, mungkin bisa disimpulkan bahwa game ini dikategorikan untuk semua umur, namun jikalau dilihat dari sisi progress dari game seperti animasi-animasi, jalannya game, serta banyaknya pesan cinta yang ada, tidak mungkin semua umur bisa menanggapinya dengan satu pemikiran, dan sepaham, contohnya jika game ini akan dimainkan oleh anak remaja, dan anak kecil, maka dari kedua orang tersebut pastinya mereka akan menangkap tujuan yang berbeda dari game ini. Oleh karena itu jika dilihat dari tujuannya, saya rasa game ini akan dapat dipahami oleh kalangan tertentu khususnya para remaja, dan tidak mungkin diperuntukkan oleh anak-anak yang masih kecil dan dibawah umur.

Nilai Edukasi
Bicara soal nilai edukasi pada sebuah game, sebagian besar orang mungkin dengan pandangan logikanya akan melihat sisi manfaat dari game tersebut dibuat, namun jika menurut mereka tidak mempunyai manfaat, maka dengan tegas mereka akan memberi tanggapan negatif kepada game tersebut. Contohnya untuk game-game kuis yang tantangannya menjawab semua soal, serta game tebak kata, ada orang yang menyatakan bahwa game ini sangat bermanfaat karena melatih mereka untuk menjawab soal-soal pertanyaan, dan bisa menambah ilmu mereka, namun untuk game adu kelincahan, seperti fighting, dan sebagainya, mungkin mereka akan menyatakan bahwa game ini tidak memiliki manfaat dan hanya membuang-buang waktu, tetapi mereka sebenarnya tidak tahu, bahwa dengan memainkan game-game seperti ini, mereka dapat melatih respon motorik dalam otak untuk bekerja lebih cepat.

Pernyataan tersebut juga berlaku untuk game ini, mungkin sekilas tidak ada manfaatnya untuk memainkan game seperti ini dan hanya membuang-buang waktu, tetapi untuk tujuan dari nilai edukasi menurut saya tidak hanya terbatas dari banyaknya ilmu pengetahuan yang diambil dari game yang sedang dimainkan. Dengan memainkan game ini orang akan belajar untuk saling memahami dan bisa untuk mengungkapkan dengan bebas pernyataan dia kepada orang yang dicintainya, memang menurut logika tidak ada manfaatnya, namun jika dilihat dari sisi kepuasan jiwa dan unsur emosi yang berkembang pada saat game ini dimainkan, akan ada kesuksesan sendiri untuk orang yang memainkannya dan dapat belajar untuk bisa saling mengerti satu sama lain.